Thursday, July 19, 2007
"Dunia Bola" Ku... Part II

"Dunia Bola" Ku... Part II


"Sebelumnya turut berduka cita atas kekalahan Timnas Indonesia lawan Timnas Korea Selatan hingga menyebabkan tidak lolos ke putaran selanjutnya di Piala Asia 2007"

Melanjutkan postingan sebelumnya soal "Dunia Bola" Ku... Part I, selintas pengen berbagi cerita lagi soal kecanduanku dengan olahraga yang namanya Sepakbola. Ingin berbagi meski yang aku punya tidaklah berlebih dan istimewa. Ingin berbagi hanya didorong oleh rasa ingin berbagi atas kenikamatan dan keasyikan yang bisa didapatkan dari Sepakbola.

Selepas lulus dari kelas VI SDN Wonokusumo VI/46 riwayat pendidikan berlanjut ke SMP Negeri 27 Surabaya. SMP Tambak, itulah julukan yang lazim diberikan oleh warga sekitar rumah dan sekolahku itu. Memang cocok dan benar adanya julukan itu ditujukan bagi sebuah Sekolah Menengah Pertama yang berlokasi di wilayah Wonosari Besar Ujung Surabaya. Wilayah yang terkenal dengan kompleks Perumahan Angkatan Lautnya dan berdampingan persis dengan petak-petak tambak ikan.

Udara bercampur bau amis ikan dan terik matahari menjadi langit-langit yang akrab. Saban hari dua hal itu tak pernah lepas menggelayut mesra menggandeng keceriaan siswa sekolah itu. Semilir angin yang bercampur butiran halus garam melekat erat dikulit-kulit anak manusia disana, tak ayal hal itu mampu membuat kebanyakan kulit mereka "mbesisik" persis kulit ular.

Kembali ke Bola...

Rutinitas setiap hari dilewati dengan bangun pagi dan masuk sekolah jam 6 pagi. Sebenarnya bukan masuk sekolah, namun masuk les harian. Karena bel sekolah yang syah berdentang tepat jam 7 pagi. Rutinitas tak ayal menghadirkan jenuh dan kebosanan. Jenuh dan kebosanan mendadak pecah saat seorang teman membawa sebuah bola plastik masuk keruang kelas sebelum les dimulai. Didalam kelas, empat atau lima orang dari kami yang duduk di kelas I B mulai coba-coba "nakal". Kita bermain "Juggling" didepan kelas, tepatnya dekat area papan tulis. Tak hirau kegaduhan dan keberisikan yang kami buat itu akan mengganggu teman lain yang memang benar-benar berniat menunggu guru les masuk. Atau memang cuek dengan kelas lain yang sudah memulai les. Sungguh benar-benar egois demi sebuah kesenangan... Hehehe..

Ironis, saatnya guru les yang ditunggu-tunggu tidak hadir dikelas seharusnya merasa kecewa. Namun, saat itu yang memang benar-benar "gila bola" malah bersuka cita. Berlarian menuju tanah lapang yang biasanya memang digunakan untuk Sepakbola. Tanah lapang yang hanya terdiri dari tanah tandus tanpa rumput dan berdebu. Disana bertarung dua kubu yang ingin disebut sebagai pemenang.

"Tiang gawang puing-puing sisa bangunan yang tergusur..." itu sebait lirik lagu Bang Iwan Fals yang berjudul Mereka Ada di Jalan. Memang lagu itu mewakili keadaan saat itu, tiang gawang memang kami buat dari puing-puing bangunan. Bahkan kadangkala dua sepeda "Onthel" kita ambil dari parkiran hanya sekadar untuk tiang gawang. Setengah jam atau pas satu jam bermain, jam menunjukkan pukul 7 yang memaksa diri untuk masuk keruang kelas. Badan bau kecut karena keringat teman setia saat belajar. Sringkali kalau sempat, sebelum masuk kelas kami bergiliran antre mandi di kamar mandi sekolah. Itupun kalau sempat... Banyak tidak sempatnya dalam sejarah per-sepakbola-an sekolah itu.... Hehehe....

Jam istirahat tak terasa sudah singgah, bel pun meraung keras menghampiri tiap telinga penghuni kelas. Lagi-lagi, "Gibol" sekolah itu serentak melangkahkan kaki menuju lapangan. Diawali dengan bemain "gak jelas", ada yang berlatih "shooting" ke gawang, ada yang serius maen "kucing-kucingan", ada yang bercinta dengan "Juggling"nya. Banyak yang "gila" saat itu. Setelah ketidak jelasan itu berakhir, saatnya pertarungan dimulai. Adat yang berlaku adalah pertandingan adu gengsi antar kelas pun digelar. Tak ayal banyak penonton memenuhi pinggir lapangan. Pertandingan sampai pada titik akhir, ada yang menang dan ada yang menangis.
Selanjutnya, menuntut ilmu pun dilanjutkan kembali. Tak terasa pula dentang bel pulang kembali menggema. Ada yang langsung pulang rumah, ada yang dijemput orangtuanya, ada yang berjalan ramai-ramai pulang bareng, ada yang singgah diwarung-warung "gak jelas" dekat sekolah. Dan ada pula yang meneruskan ke"gila"annya. The Show must go on.....

Lapangan dipijak lagi oleh mereka yang belum puas dengan kenikmatan sebelumnya memainkan si kulit bundar. Seperti sebelumnya, ada yang bermain "gak jelas' dan ada yang memang sedang bertanding. Meneruskan pertandingan yang belum usai atau memulai pertandingan baru lagi.

Itulah keseharian dan kebiasaan maniak-maniak bola SMPN 27 Surabaya saat itu. Tapi belum selesai sampai disitu. Biasanya hari Jum'at ada kebiasaan tidak seperti hari biasanya. Sebelum sholat Jum'at dimulai ada sebuah kebiasaan buruk, para maniak bola sengaja bermain atau sekadar "Juggling" dihalaman Masjid yang berumput tebal itu.

Dan, setelah pulang sekolah ada rasa untuk tidak ingin berlama-lama dirumah. Sekitar jam 3 sore biasanya ada enam sampai delapan teman yang sengaja menitipkan sepeda "onthel"nya dirumahku. Dari rumah yang berjarak sekitar dua kilo ke sekolah, sekumpulan bocah SMP berlari-lari kecil alias "Jogging" menuju sekolah. Tiap hari Jumat sore ada les olahraga dan kegiatan Pramuka. Sebagian dari kami memilih les olahraga.

Les olahraga yang membosankan dengan pelajaran bola voli dan bola basket akhirnya selesai. Waktunya berpeluh keringat dilapangan sepakbola dimulai lagi. Sekitar dua jam berbasah-basah dengan keringat dan ber"cumbu" dengan bola, langit sudah menampakan sore tiba. Kumpulan bocah beranjak pulang sebelum Maghrib menjelang. Kembali, bocah-bocah itu berlari-lari kecil menuju kandang. Esok jumpa lagi teman.....

I will be Back............

Labels:

posted by adhi @ 7/19/2007 02:20:00 AM  
2 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
About Me


Name: adhi
Home:
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Template by
Free Blogger Templates